Jumat, 05 September 2008

Suka yang mana, nih… Kartun Jepang atau Kartun Amerika???


Kita bahas yuk, dua kubu besar Film Kartun!! Yang paling bagus itu, film kartun jepang atau amerika, yah??? Dari hasil survei, banyak banget penggemar film kartun jepang… Kata mereka sih, karena ceritanya yang menarik, dan lebih lucu. Memang kanapa, yah, film kartun jepang seperti Naruto,One Piece, Crayon Shinchan, Doraemon dan Detective Conan lebih banyak yang suka?? Padahal film kartun amerika seperti Tom And Jerry, Spongebob, Spiderman, Mickey Mouse,dan kawan-kawannya juga nggak kalah bagus, n banyak yang suka juga, khan???

Simak deh, kata Ahlinya…!!!

Film kartun Jepang dan Amerika masing-masing punya prespektif dan tujuan pembuatan yang berbeda. Di Amerika film kartun dianggap tontonan anak-anak. Tema ceritapun tidak terlalu bervariasi dan sudah punya pola. Mayoritas mengangkat tema Penyelamatan Dunia dengan berbagai karakter superhero. Sedangkan di jepang, film kartun di buat untuk berbagai derajat umur. Jalan ceritanya universal. Baik cerita perang, petualangan, atau kisah kehidupan sehari-hari. Itulah yang membuat kartun Jepang lebih di sukai. Tokoh-tokoh dan jalan ceritanya bisa dinikmati semua kalangan. Sementara kartun amerika, sejauh ini penggemarnya segmented. Namun tema kartun Amerika mulai berubah, kok. Banyak juga film kartun yang untuk orang dewasa juga. Seperti Shouth Park, The Simpsons, atau The Shrek.

Nah, kalu kalian suka film kartun yang mana? Amerika atau Jepang??
Reply, yah…!!!

Jumat, 04 Januari 2008

King’s Cross Station & Platform 9 ¾


Dalam cerita Harry Potter, dia dan siswa-siswi Hogward School Of Witchcraft and Wizardry, alias Sekolah Sihir Hogward, setiap tahunnya berangkat kesekolah mereka dengan mengendarai kereta api Hogward Express dari peron 9 ¾ di stasiun ini.

Kenyataannya… Stasiun kereta api King’s Cross memang benar-benar berdiri di London. Bangunan rancangan Lewis Cubitt ini hanya dibangun dalam 2 tahun dan dibuka untuk umum pada tanggal 14 Oktober 1852. Ternyata, di stasiun ini, tuh cuma terdapat peron 1 sampai peron 8. sementara peron 9 dan 10, yang ada dalam cerita, itu terdapat di gedung lain yang terpisah dari gedung utama. Ya… demi kebutuhan syuting, peron 4 dan 5 dikorbanin, deh… diganti nomernya jadi peron 9 dan10.

Dinding yang memisahkan keduanya jadi ‘gerbang’ Harry dan teman-teman untuk masuk ke dalam peron 9 ¾ agar merek dapat naik Hogward Express. Tapi jika kita berkunjung ke stasiun King’s Cross di jamin nggak bakal kecewa. Karena disini juga terdapan sebuah dinding yang ada tulisannya “Platform 9 ¾“. Di bawahnya juga ada troley yang hanya tampak setengah bagian, sementara setengah lainnya ‘menghilang’ seperti menembus dinding, persisi seperti adegan dalam Harry Potter!!

Keren bangeet, khan??!!

Minggu, 16 Desember 2007

Harry Potter and the Deathly Hallows


Permulaan buku kali ini memaparkan Lord Voldemort dan Death Eater berada di pusat gerakan mereka iaitu di kediaman Lucius Malfoy. Mereka merancang untuk membunuh Harry Potter sebelum dia dapat bersembunyi kembali. Setelah mengetahui petua untuk menguasai tongkat sakti, Voldemort meminjam tongkat sakti Lucius lalu membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Pengajian Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subjek tersebut dan memberikan pandangan positif kepada Muggle serta menggalakkan anjakan bagi golongan berdarah tulen untuk dihentikan.
Harry telah bersedia untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan diketahui kini bahawa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci Muggle dan telah menyerang tiga Muggle, dan meninggal di Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahawa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk mengelakkan diri dari serangan Death Eater setelah Harry sampai umur dewasa. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahawa dia masih risau dan pedulikan Harry.
Bersama-sama dengan anggota Kumpulan Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh sumpahan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya akibat mantera Sectumsempra; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Harry sendiri terlepas ketika Voldemort mengejarnya setelah tongkat sihirnya bertindak balas dengan sendirinya dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort dan menghancurkannya. Kemudian, Harry mendapatkan tahu yang Voldemort bertanya kepada Ollivander, tukang pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan wasiat Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti pemetik api yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, kerana menurut kementerian, pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiga-tiganya kemudian berusaha mencari tahu apa maksud di sebalik tiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian, berlangsungnya perkahwinan Fleur Delacour dan Bill Weasley.
Setelah digemparkan dnegan berita yang Voldemort telah berjaya mengambil alih Kementerian Sihir serta membunuh Rufus Scimgeour; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nombor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian mendapati bahawa R.A.B. pada nota bersama loket yang diperolehi Dumbledore dan Harry bulan enam yang lalu adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mula mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Daripada maklumat Kreacher, mereka mengetahui bahawa dia sendiri telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk loket di gua. Apabila Regulus kecewa dengan Voldemort, dia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar loket dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam kejadian itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyedari bahawa Mundungus Fletcher telah mencuri loket tersebut dan kemudian dirampas oleh Dolores Umbridge.
Setelah selama satu bulan mengintip Kementerian Sihir, ketiga-tiga mereka berjaya mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam proses itu, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.
Ketika beberapa bulan mereka berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor yang terdapat di Pejabat Pengetua adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih faham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry berdua dengan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mengetahui sama ada Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.
Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi kawasan perkuburan tempat keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, rakan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot, mereka menemui gambar penyihir hitam Grindelwald, saudara Bagshot, yang dahulunya ialah kawan Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, kerana "Bagshot" itu merupakan jelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berjaya melarikan diri daripada Voldemort, tetapi tongkat sakti Harry telah patah dalam kejadian itu.
Kemudian, Harry akhirnya mendapati bahawa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan dengan bantuan patronus berbentuk rusa betina. Dia menyelam ke dalamnya untuk mendapati pedang tersebut. Kalung Horcrux cuba untuk menjerut leher Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati tetapi kemudian ditolong oleh Ron yang kembali. Harry kemudiannya mengarahkan Ron untuk menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.
Ketiga-tiga mereka kemudian, berbual dengan Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan bertanya tentang lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mengetahui cerita ahli sihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sakti yang tak terkalahkan (Elder Wand—Tongkat Sihir Sulung), batu sihir yang dapat memanggil kembali mereka yang telah mati (Resurrection Stone—Batu Kebangkitan), dan Jubah Halimunan yang tidak hancur dimakan waktu. Harry menyedari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Halimunan tersebut. Harry dan yang lain kemudian mendapati bahawa Lovegood telah berlaku khianat dan ingin menyerahkan mereka kepada Kementerian. Luna, anaknya, diketahui telah ditawan dan Xenophilius merasakan dengan menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan akan mampu membebaskan anaknya itu. Ketiga-tiganya berjaya melarikan diri dan berhasrat untuk mengumpulkan ketiga-tiga benda sihir Pujaan Kematian, untuk mengalahkan Voldemort.
Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap oleh sekelompok Peragut yang diketuai oleh Fenrir Greyback, kerana menyebut nama Voldemort (nama itu sudah dijampi untuk mengesan penyebutnya) dan dibawa ke kediaman Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan disoal siasat oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka boleh mendapatkan pedang Godric Gryffindor, kerana Bellatrix fikir yang mereka telah mencurinya dari kubah bawah tanah kepunyaannya di Gringotts. Di bawah tanah kediaman Malfoy, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha melepaskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh kerana tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort, sebagai balasan kerana terhutang budi dengan Harry pada 4 tahun yang lalu di Hogwarts. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang kemudiannya dibunuh oleh Bellatrix.
Harry dan dua sahabatnya itu kemudian cuba membuat rancangan baru. Dia bertanya kepada Ollivander mengenai Tongkat Sakti Sulung dan mendapati bahawa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Dengan bantuan Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki kuba Bellatrix di Bank Gingrotts. Di sana, mereka menemui satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dengan membawa pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berjaya melarikan diri, tetapi kini, Voldemort telah menyedari bahawa mereka sedang mencari Horcrux-Horcruxnya.
Harry mendapat penglihatan melalui mata Voldemort dan mengetahui fikirannya. Voldemort akan datang ke tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahawa kebanyakannya telah lenyap dan hancur. Secara tidak sengaja, Voldemort mengatakan bahawa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiga-tiganya segera ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka dihalangkan oleh Death Eater dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka terowong ke Hogwarts dan mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah pihak sekolah mengetahui Voldemort dan para pengikutnya akan ke Hogwarts, Minerva McGonagall mengisytiharkan perang untuk menubuhkan pertahanan sekolah dan mengarahkan pelajar untuk keluar menyelamatkan diri ke Hogsmeade melalui terowong dan mana-mana pelajar cukup umur dibenarkan untuk berperang. Ketika itu, ahli Kumpulan Phoenix dan Tentera Dumbledore serta bekas pelajar telah muncul untuk mempertahankan barisan pertahanan Hogwarts. Pada saat menyelamatkan nyawa Draco Malfoy di Bilik Keperluan, Harry menemui Mahkota Ravenclaw, yang merupakan Horcrux, tersembunyi di sana dan benda itu telah dihancurkan oleh api sihir yang marak.
Di Gubuk Menjerit, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk menguasai kekuatan Tongkat Sihir Sulung untuk dirinya sendiri. Dalam keadaan nazak, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu, terungkap bahawa Snape selama ini berada di pihak Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuhnya jika situasi memaksa demikian; kerana hidupnya tetap tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahawa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan dia harus mati sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah dengan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya.
Kemudian, Harry tersedar di tempat yang mirip dengan stesen King's Cross, dan Dumbledore muncul. Dumbledore mengatakan bahawa Harry sebenarnya adalah pemilik Pujaan Kematian, dan kutukan Avada Kedavra itu malah menghancurkan bahagian jiwa Voldemort yang terdapat dalam tubuhnya. Pada saat ini, Dumbledore memberikan pilihan pada Harry, apakah dia ingin meneruskan pada kematian, atau kembali hidup ke dunia. Harry memilih kembali ke dunia, dan sedar. Akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah cuba menggunakan Sumpahan Pembunuh Avada Kedavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri setelah Tongkat Sulung menolak untuk membunuh tuannya yang sebenar (Harry).
Dalam epilog, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga orang anak yang bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy bersama istrinya yang tidak disebutkan namanya memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius kereta api King's Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kematian Raja Kuasa Jahat.